Pemecahan masalah petrologi komplek ofiolit memerlukan penelitian di lapangan dan penelitian di laboratorium. Penelitian dilaboratorium terhadap contoh-contoh batuan yang diperoleh dari penelitian lapangan mencakup analisis petrografi yang dilakukan di laboratorium Mineral Optik pada jurusan geologi Unhas.
Himpunan batuan ofiolit bantimala terdiri dari batuan ultrabasa (peridotit serpentinit), intrusi (basalt, trakit) dan batuian sedimen pelagic (rijang, serpih, batugamping). Di dalam komplek ofiolit ditemukan pula bongkah-bongkah batuan lainnya seperti sekis mika, rijang dan batuan intrusi intermedit hingga asam. Ofiolit tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis ofiolit incomplete atau tidak lengkap dan dismembered atau terpisah.
Batuan ultrabasa di daerah bantimala juga ditemukan bersama dengan batuan metamorf bertekanan tinggi seperti sekis hijau dan biru. Batuan metamorf tersebut terjadi pada temperatur 350oC – 520oC dan tekanan 18 kB (0,8GPa) – 18 Kb (1,8 Gpa), hal ini dapat terjadi pada proses subduksi. Tetapi berdasarkan hasil analisis kimia batuan ini tidak kogenetik, jadi tercampur secara tektonik pada terjadi subduksi.
Kata kunci : Petrologi, geokimia, ofiolit dan bantimala
0 komentar:
Catat Ulasan